Kamis, 28 Januari 2010

quanthum learner bab 1

QUANTUM LEARNER
BAB 1
HARAPKAN HASIL TERBAIK

Pikirkan pelajaran paling sulit yang pernah kamu dapatkan di sekolah . Bayangkan semua buku , makalah, dan catatan tentang pelajaran itu menumpuk dihadapanmu . Sekarang, bayangkan tumpukan buku dan kertas yang seratus lebih tebal daripada itu --- cukup besar untuk memenuhi seluruh kamarmu . Begitulah banyaknya pelajaran yang perlu kamu dapatkan untuk bisa mengambil langkah pertama saat baru belajar berjalan .
Menjadi Pembelajar
- Memperoleh nilai yang menarik perhatian .
- Mendapatkan teman yang “memahami” dirimu.
- Fokus pada apa yang kamu inginkan .

Lakukan!

Mendapatkan hasil terbaik sering kali berarti mengambil risiko untuk mencoba sesuatu yang baru . Saat melakukan itu , walaupun kamu tak benar-benar yakin bagaimana hasilnya nanti , kamu tetap melakukannya. Kamu harus menciptakan momentummu sendiri untuk berubah dari mendambakan menjadi mendapatkan . Belajar terjadi diantara keduannya --- namanya zona belajar .Disanalah kamu melakukan lompatan dari mendambakan menjadi mendapatkan .

Pelajari SKK –mu
Baik sedang belajar rollerblade, menulis buku laporan , maupun memperbaiki hubungan dengan teman , kamu bisa mendapatkan lebih daripada yang kamu inginkan asal kamu mau mengubah SKK-mu : Sikap , keyakinan, dan konsentrasi . anggap ini SKK-mu untuk belajar di tahap yang baru .

Setiap waktu , kamu bisa memerintahkan otak dan tubuhmu agar bersikap positif untuk belajar . Lakukan tiga hal berikut untuk memicu perubahan di kemistri tubuhmu yang akan membantumu mengendalikan perasaan , pikiran , dan tindakan :

1. Sesuaikan kondisi fisilogismu. (Duduk tegak , berdiri tegak .)
2. Bernapas dari perut . (Tarik napas perlahan dan dalam untuk menenangkan diri .)
3. Lihat dan dengarkan . (perhatikan.)

Meyakini sesuatu , secara otomatis akan mengubah cara berpikir dan membuatnya nyata di benak
Pengarang : Bobbi DePorter
Buku : Quantum Learner

Minggu, 17 Januari 2010

3. Menyusun paragraf yang baik - (Lanjutan) Menulis siapa takut

Menyusun paragraf yang baik
Apa itu paragraf?
Sebuah tulisan yang utuh, misalnya artikel,esai,and resensi pasti disusun atas beberapa paragraf . paragraf tentunya haruslah saling berhubungan satu dengan lainnya. Kalimat kedua tentunya menjelasakn kalimat yang sebelumnya, begitu juga kalimat ketiga pasti akan berhubungan dengan kalimat yang keempat.
Paragraf yang baik
A. Kesatuan
Apabila ada sebuah paragraf yang memiliki dua kalimat topic, paragraf tersebut dapat dikatakan tidak memiliki unsure kesatuan. Paragraf harus memperlihatkan suatu maksud dengan jelas.
B. Kepaduan
Cara yang dapat anda lakukan agar kalimat- kalimat dalam paragraf yang anda susun padu adalah dengan mengulang kata atau kelompok kata yang sebelumnya sedah disebutkan dengan kata atau kelompok kata ynag sama atau dengan sinonimnya.
C. Kelengkapan
Paragraf yang mengandung unsur kelengkapan selaluy dibangun diatas kalimat, bukan satu atau dua kalimat. Paragraf dikatakan tidadk lengkap apbila hanya dikembangkan and diperluas dengan pengulangan – pengulangan , atau kurang memiliki kalimat penjelas yang memadai.
D. Urutan
Syarat ini mirip dengan kepaduan. Hanya saja, untuk urutan, kalimat yang membangun paragraf hendaknya memiliki keruntunan.
Letak kalimat topik
A. Pada awal paragraf
Paragraf dimulai dengan kalimat topik . perubahan dijelaskan dengan empat kalimat penjelas. Kalimat topikberupa akibat dari kalimat penjelas pertam, sedangkan kalimat penjelas kedau, ketiga dan keempat merupakan akibat ari kalimat penjelas pertama.
B. Pada khir paragraf
Kalimat – kalimat penjelas teresebut busa berupa fakta – fakta ynag akan diakhiri dengan kalimat topic yang berupa kesimpulan paragraf seperti paragraf deduktif.
C. Di awal & akhir paragraf
Paragraf seperti itu dapat dikatakan baik apabila kalimat topik di akhir paragraf tersebut bukanlah kalimat topic baru, tetapi hanya mengulang atau menegaskan kembali kalimat topic yang ada di awal paragraf.
D. Menyebar diseluruh paragraf
Untuk menemukan kalimat topic pada paragraf, anda perlu menyimpulkan isi kesuluruhan paragraf. Dengan demikian, kalimat topik pada paragraf tersebut tersembunyi di antara kalimat – kalimat penjelas yang ada.

Minggu, 10 Januari 2010

2. Ragam Bahasa Ilmiah dan Jurnalistik [ Lanjutan: Menulis Siapa Takut ]

Ragam Bahasa Ilmiah dan Jurnalistik
Laporan merupakan salah satu bentuk karaya tulis ilmiah.sebuah karya tulis ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang lugas , logis , tidak berbelit belit dan memenuhi kaidah dalam ejaan yang disempurnakan (EYD)
Logis: Data yang dihasilkan dari responden selanjutnya di kumpulkan untuk dianalisis
Tidak logis: Responden yang sudah selesai mengisi angket selanjutnya dikumpulkan untuk dianalisis

Berbelit – belit : Sudah banyak sekali percobaan yang telah peneliti lakukan bersama kelompok agar supaya mendapatkan hasil yang benar benar valid
Formal:Berkata , Suku cadang , tidak ada, mengubah, ditemukan, membuat.
Tidak formal:Bilang, onderdil, nggak ada, merubah, diketemukan, membikin
Ringkas dan padat :Beberapa percobaan telah peneliti lakukan untuk mendapatkan hasil yang valid.

Penggunaan tanda Koma
Penggunaan ejaan, kata, Dan tanda baca, hendaknya mengikuti pedoman EYD.Sering Ditemui siswa yang kurang memahami pedoman tersebut sehingga dalam tulisannya ditemukan berbagai bentuk kesalahan.Penulisan tanda titik, koma, titik koma, titik dua, tanda seru, tanda Tanya, tanda hubung.

Penggunaan konjungsi :
a. Sehingga
b. Dan
c. Dimana
d. Yang mana

Penggunaan konjungsi sehingga serta dan sering ditemukan dalam sebuah tulisan ilmiah. Selain itu, penggunaan konjungsi dimana, yang mana juga sering ditemukan dalam sebuah tulisan. Dalam bahasa Indonesia , kata di mana dan yang mana bukanlah konjungsi, tetapi kata Tanya.

Penyusun Kalimat
Kalimat yang terlalu panjang dengan menggunakan berbagai jenis konjungsi justru dapat membingungkan pembaca dalam memahami maksud kalimat. Begitu juga kalimat yang tidak jelas unsure- unsure pembentuknya, misalnya subjeknya tidak jelas juga dapat membingungkan pembaca. Dari segi kaidah, kalimat yang tidak logis bisa saja benar .

Ragam bahasa jurnalistik
Penegertian bahasa jurnalistik : bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan untuk menulis naskah atau berita di media komunikasi massa, seperti majalah/Koran sekolah dan madding, majalah mingguan, surat kabar, dan tabloid. Ragam bahasa jurnalistik adalh ragam bahasa yang digunakan dalam komunikasi massa.

Fungsi Bahasa Jurnalistik : Dengan fungsi yang demikian itu, ragam bahasa jurnalistik haruslah jelas, mudah dibaca oleh mereka dengan ukuran intelek minimal sehingga besar masyarakat yang melek huruf dapat menikmati isinya.

Bahasa jurnalistik yang baik ciri – ciri ;
A. Ringkas tidak terlalu panjang: Yang dimaksud ringkas yaitu dalam dunia jurnalistik, penulis harus hemat kata.
B. Hemat kata: Secara mendasar bisa dikatakan, dengan menggunakan kata yang sesedikit mungkin,bisa mewakili kalimat panjang, dengan prinsip economy of words atau hemat kata.
C. Jelas: Ragam bahasa jurnalistik hendaknya selalu menggunakan kata – katayang jelas maknanya sehingga mudah dipahami pembaca.
D. Tertib : tertib artinya penulis harus patuh pada aturan atau norma yang berlaku dalam menulis berita, tertib mengenai penggunaan bahasa, susunan kata, prioritas, dan sebagainya.
E. Singkat: Seorang penulis (staf redaksi) dalam menulis berita hendaknya menggunakan kalimat yang singkat. Untuk itu , masalah penggunaan tanda baca titik (.), koma (.), dan tanda baca lain dalam sebuah kalimat harus benar – benar diperhatikan.
F. Menarik: Menulis berita dengan menarik sangat penting dan merupakan tugas seorang staf redaksi majalah / Koran sekolah maupun majalah dinding.

Senin, 04 Januari 2010

1. Konsep Dasar Menulis - Menulis Siapa Takut

Pengertian menulis :
Menulis merupapakan keterampilan tertinggi yang dimiliki oleh seseorang. Keterampilan menulis diterima seseorang setelah dia mampu membaca .seorang siswa di kelas awal tentunya belajar membaca terlebih dahulu sebelum belajar menulis

Fungsi Menulis :
Menulia merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung.

Mengapa Menulis Penting :
Menulis sangat penting dalam pendidikan karena dapat membantu siswa berlatih berpikir, mengungkapkan gagasan, dan memecahkan masalah. Dengan menulis , seseorang siswa mampu mengkonstruk berbagai ilmu atau pengetahuan yang dimiliki dalam sebuah tulisan, baik dalam bentuk esai, artikel , laporan ilmiah, cerpen , puisi dan sebagainya

Tujuan Menulis :
Tentnuya, tulisan yang dihasilkan akan sulit dimegerti oleh pembacanya . ingat , seorang penulis setidak – tidaknya . memperhatikan 3 hal dalam tulisannya , yaitu:
(1) Unsur informative
(2) Unsure pendidikan ,dan
(3) Unsure hiburan

Sebuah tulisan yang baik harus disesuaikan dengan berbagai situasi . situasi yang dimaksud meliputi :
a. Tujuan menulis (perubahan yang diharapkan terjadi pada diri pembaca)
b. Keadaan dan tingkat kemampuan pembaca (kelompok usia, terpelajar /tidak terpelajar, pebisnis atau bukan);

Bagaimana Tulisan Yang Baik ?
Setiap menulis mengharapkan agar pembaca memberikan respon yang baik terhadap karyanya. Oleh sebab tiu, mau tidak mau,penulis harus berusaha agar mampu menyjikan tulisannya dengan menarik muah dipahami dengan harapan buku yang ditulis laku keras di pasaran atau bestseller.