Cara Terampil untuk Membuat Orang Mengatakan "YA!"
Ada banyak cara untuk membuat orang mengatakan “ya” dengan mantap dan senang kepada anda, dan bukan sekedar karena keberuntungan anda, atau keinginan mereka yang tiba-tiba.
Orang yang terampil dalam relasi manusiawi mempunyai tekinik dan metode yang sangat meningkatkan peluang orang untuk mengatakan “ya” berarti membuat mereka melakukan apa yang anda ingin mereka lakukan.
Berikut ini ada empat metode yang baik :
1 . Berilah orang ALASAN untuk mengatakan “ya” kepada anda.
Segala sesuatu di dunia ini dilakukan karena suatu alasan. Jadi---bila anda menginginkan seseorang untuk melakukan sesuatu, berilah mereka suatu alasan mengapa mereka harus melakukannya.
Akan tetapi, pastikan bahwa alasan yang anda berikan adalah alasan mereka, artinya alasan – alasan yang akan menguntungkan mereka.
Cara yang salah adalah anda memberi alasan-alasan yang akan menguntungkan anda.
Singkatnya, katakan pada orang bagaimana mereka akan beruntung dengan melakukan apa yang anda ingin mereka lakukan. Bukan bagaimana anda akan beruntung.
2 . Ajukan pertanyaan “ya”.
Bila anda berusaha membuat orang mengatakan “ya” pada anda, pertama-tama masukkan mereka ke dalam kerangka berpikir “ya”. Ini dilakukan dengan menanyakan tiga atau empat pertanyaan “ya”.
Contoh :
“Anda ingin keluarga anda bahagia, bukan?” (dia jelas ingin).
“Anda menginginkan harga yang terbaik untuk uang anda, bukan?” (dia jelas ingin).
Pertanyaan “ya” adalah pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan “ya”.
Gagasan di balik pertanyaan “ya” adalah bahwa jika anda memasukkan orang ke dalam kerangka berpikir “ya”, ini akan lebih memungkinkan mereka untuk mengatakan ya kepada anda.
Akan tetapi, pastikan untuk mengajukan pertanyaan “ya” secara tepat. Yakni, MENGANGGUKKAN KEPALA ANDA “YA”SEWAKTU ANDA MENGAJUKAN PERTANYAAN ITU DAN MULAI PERTANYAAN ITU DENGAN KATA “ANDA”.
“Anda menginginkan blender yang bagus, bukan?” (anggunkan kepala anda sebagai tanda ya).
“Anda menginginkan pakaian yang kelihatan bagus, bukan?” (anggukkan kepala anda sebagai tanda ya).
3 . Berilah orang pilihan di antara dua ya.
Artinya, membuat orang memilih diantar mengatakan ya kepada anda dengan cara ini atau mengatakan ya kepada anda dengan cara ini atau mengatakan ya kepada anda dengan cara lain. Entah cara ini atau cara lain yang mereka pilih, mereka mengatakan ya kepada anda.
Sangatlah disukai untuk memberi mereka sebuah pilihan antara ya dan tidak, ketika anda meminta mereka melakukan sesuatu.
“Ya” berarti mereka akan melakukannya---“tidak” berarti mereka tidak akan melakukannya.
Keterampilannya adalah membuat mereka memilih antara melakukan apa yang anda inginkan dengan cara ini atau cara lain. Misalnya, jika anda ingin bertemu dengan Pak Smith.
“Apakah sore ini waktu yang baik, Pak Smith, ataukah anda lebih senang esok pagi atau esok sore?” (anda memberi Pak Smith sebuah pilihan waktu untuk menemui anda---pilihan ya.
Cara yang lebih jelek adalah meminta janji bertemu. Dengan cara ini anda memberi dia pilihan antara ya(anda bisa bertemu) dan tidak (anda tidak bisa bertemu).
Misalnya:
“Apakah anda menginginkan yang hitam atau anda menginginkan yang putih?” (daripada “Apakah anda menginginkan salah satu dari ini?”).
“Apakah anda ingin mulai bekerja besok atau lusa?” (daripada “Apakah anda ingin mulai bekerja ?”).
“Apakah anda ingin membayarnya secara kredit atau secara tunai?” (daripada “Apakah anda menginginkan ini?”).
Metode ini belum tentu berhasil setiap saat, tetapi hal ini membutuhkan banyak waktu dan akan berhasil jauh lebih baik daripada memberi orang sebuah pilihan antara mengatakan ya dan tidak.
4 . Mengharapkan orang mengatakan “ya” kepada anda dan biarkan mereka tahu mereka diharapkan mengatakan ya.
Bila anda mengharapkan orang untuk mengatakan ya kepada anda, itu adalah keyakinan. Akan tetapi, ini jauh melebihi keyakinan---satu langkah lebih jauh. Anda membiarkan mereka tah, anda jelas-jelas memberi mereka kesan, bahwa mereka diharapkan untuk mengatakan ya.
Hampir semua orang mulai dengan “netral” dan dapat diarahkan. Banyak yang tidak pernah ragu atau goyah melakukan apa yang anda inginkan, begitu anda telah membuat mereka tahu hal itu diharapkan dari mereka.
Ini adalah psikologi yang luar biasa dan akan mudah bagi anda untuk mempraktekkannya setelah beberapa keberhasilan pertama.
Minggu, 28 November 2010
Minggu, 21 November 2010
terus memperbaiki diri
Ada 6 hal yang perlu disiapkan dalam berbicara efektif, yaitu :
Mengapa, Siapa, Di Mana, Kapan, Apa dan Bagaimana.
1. Mengapa : Menetapkan Sasaran.
Hal pertama yang harus jelas dalam pikiran anda sebagai pembicara adalah menetapkan sasaran pembicaraan. Penetapan sasaran sangat membantu dalam menentukan arah pembicaraan dan juga bermanfaat dalam memilih bahan yang sesuai dengan sasaran.
Pada umumnya sasaran pembicaraan dapat dikelompokan berdasarkan tujuan, misalnya presentasi tugas, memimpin rapat, mengisi kajian, dan sebagainya.
2. Siapa : Pendengar
Meneliti apa dan siapa pendengar dapat membantu dalam menetapkan bahan yang akan disampaikan dan meyakinkan diri anda bahwa anda menyampaikan bahan pembicaraan kepada pendengar yang tepat.
Hal yang perlu diketahui dari sidang pendengar antara lain :
1. Berapa banyak orang yang hadir ?
2. Mengapa mereka hadir di ruang tersebut ?
3. Bagaimana tingkat pengetahuan yang mereka miliki atas topik pembicaraan ?
4. Apa harapan mereka atas topik pembicaraan ?
5. Bagaimana usia, pendidikan, dan jenis kelamin mereka ?
3. Dimana : Tempat dan Sarana
Penting bagaimana anda untuk mengetahui dan memperhatikan tempat pembicaraan dan dilaksanakan. Berikut ini beberapa hal yang perlu perhatian bagi pembicara :
a. Melakukan Praktek
Apabila pembicaraan dilaksanakan pada ruang yang besar dan luas, maka akan lebih untuk mencoba suara terlebih dahulu, sebelum betul-betul berbicara di depan sidang pendengar.
b. Mempelajari sarana yang tersedia
Sangat bermanfaat, bila anda lebih dahulu melakukan latihan untuk dapat mengoperasikan tombol-tombol lampu, slide projector, dan OHP (Over Head Projector)
c. Meneliti gangguan yang mungkin timbul
Anda perlu mewaspadai gangguan yang mungkin timbul, misalnya pembicaraan dilakukan dekat jalan raya sehingga suaramu harus dapat mengalahkan suara kendaraan yang lewat.
d. Tata letak tempat duduk
Tata letak tempat duduk perlu diperhatikan, diatur, dipersiapkan, dan dikaitkan dengan sasaran pembicaraan.
4. Kapan : Waktu
Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembicarann?. Anda perlu memperhatikan manajemen waktu.
a. Waktu penyelenggaran sangat mempengaruhi
Biasanya waktu sesudah makan siang dikenal sebagai waktu ‘kuburan’. Pendengar yang sudah makan kenyang, apalagi jika makanan yang disajikan enak rasanya, akan membuat pendengar lebih tertarik untuk ‘bergantuk ria’ daripada mendengar pembicarann.
b. Berapa lama waktu yang digunakan
Anda perlu memperhatikan waktu, misalnya waktu untuk pembahasan, waktu istirahat, atau waktu tanya jawab. Agar punya waktu yang baik, maka perlu latihan terlebih dahulu.
c. Masalah konsentrasi
Sangat sulit bagi pendengar untuk berkonsentrasi penuh selama lebih dari 2 jam. Apalagi bila mereka merasa bahwa pembicaraan anda tidak menarik, tidak bermanfaat, dan tidak berminat. Umumnya seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada 20 menit di awal pembicaraan, setelah itu konsentrasi akan menurun sedikit demi sedikit.
5. Apa : Bahkan yang Akan Digunakan
Berikut ini beberapa saran dalam pemilihan bahan :
a. Menyusun dan memilih bahan
Susunlah pokok – pokok pembicaraan. Sebaiknya pada 45 menit pertama jangan terlalu banyak pokok – pokok yang akan disampaikan. Dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan : sasaran pembicaraan, waktu yang tersedia, pendengar, mana bahan yang harus diberikan dan bahan yang tidak perlu diperhatikan.
b. Gunakan contoh
Sederhanakan informasi yang sulit dan kompleks. Gunakan juga contoh – contoh yang benar – benar terjadi dan kaitkan dengan pokok – pokok yang ingin disampaikan.
c. Membuka dan menutup pembicaraan
Dalam membuka pembicaraan perlu dirancang agar dapat menimbulkan minat pendengar, dapat menimbulkan rasa tubuh dari pendengar, dapat menjelaskan garis besar dan sasaran pembicaraan. Dalam menutup pembicaraan, anda harus dapat menyimpulkan hal – hal yang telah dibicarakan.
d. Membuat catatan – catatan apa yang ingin dibicarakan
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengingat urut – urutan dalam pembicaraan adalah membuat catatan tertulis dengan menggunakan kartu – kartu atau kertas kecil. Hal yang dituliskan dalam kartu sebaiknya kata – kata kunci saja dan waktu yang digunakan untuk membicarakan apa yang tertulis di setiap kartu.
6. Bagaimana : Teknik Penyampaian
penggunaan kata merupakan basis komunikasi, tetapi dalam kenyataannya keberhasilan dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan dari penggunaan kata saja, tetapi justru penggunaan nonkata. Bicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi presentase kontribusi sebagai berikut :
- 7% : penggunaan kata
- 38% : penggunaan nada dan suara
- 55% : penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan tubuh
a. Pemilihan kata
Kata – kata yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan taraf pendengar, begitu juga penggunaan istilah. Sadari bahwa penggunaan kata – kata yang tidak tepat akan menimbulkan masalah.
b. Teknik penyampaian berita
Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan berita dengan efektif. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan berita, antara lain:
Gunakan ekspresi dan intonasi yang tepat. Diam sejenak untuk membantu peserta agar dapat mencerna materi yang sudah diterima. Bicara dengan jelas dan teratur. Bicara dengan volume memadai.
c. Bahasa tubuh
Di samping penyampaian dengan menggunakan kata, maka kesuksesan dalam pembicaraan justru bergantung, pada hal yang non kata, seperti : gerakan tubuh, tangan, kontak mata. Jangan terpaku di satu tempat seperti patung atau sibuk membaca catatan.
Mengapa, Siapa, Di Mana, Kapan, Apa dan Bagaimana.
1. Mengapa : Menetapkan Sasaran.
Hal pertama yang harus jelas dalam pikiran anda sebagai pembicara adalah menetapkan sasaran pembicaraan. Penetapan sasaran sangat membantu dalam menentukan arah pembicaraan dan juga bermanfaat dalam memilih bahan yang sesuai dengan sasaran.
Pada umumnya sasaran pembicaraan dapat dikelompokan berdasarkan tujuan, misalnya presentasi tugas, memimpin rapat, mengisi kajian, dan sebagainya.
2. Siapa : Pendengar
Meneliti apa dan siapa pendengar dapat membantu dalam menetapkan bahan yang akan disampaikan dan meyakinkan diri anda bahwa anda menyampaikan bahan pembicaraan kepada pendengar yang tepat.
Hal yang perlu diketahui dari sidang pendengar antara lain :
1. Berapa banyak orang yang hadir ?
2. Mengapa mereka hadir di ruang tersebut ?
3. Bagaimana tingkat pengetahuan yang mereka miliki atas topik pembicaraan ?
4. Apa harapan mereka atas topik pembicaraan ?
5. Bagaimana usia, pendidikan, dan jenis kelamin mereka ?
3. Dimana : Tempat dan Sarana
Penting bagaimana anda untuk mengetahui dan memperhatikan tempat pembicaraan dan dilaksanakan. Berikut ini beberapa hal yang perlu perhatian bagi pembicara :
a. Melakukan Praktek
Apabila pembicaraan dilaksanakan pada ruang yang besar dan luas, maka akan lebih untuk mencoba suara terlebih dahulu, sebelum betul-betul berbicara di depan sidang pendengar.
b. Mempelajari sarana yang tersedia
Sangat bermanfaat, bila anda lebih dahulu melakukan latihan untuk dapat mengoperasikan tombol-tombol lampu, slide projector, dan OHP (Over Head Projector)
c. Meneliti gangguan yang mungkin timbul
Anda perlu mewaspadai gangguan yang mungkin timbul, misalnya pembicaraan dilakukan dekat jalan raya sehingga suaramu harus dapat mengalahkan suara kendaraan yang lewat.
d. Tata letak tempat duduk
Tata letak tempat duduk perlu diperhatikan, diatur, dipersiapkan, dan dikaitkan dengan sasaran pembicaraan.
4. Kapan : Waktu
Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembicarann?. Anda perlu memperhatikan manajemen waktu.
a. Waktu penyelenggaran sangat mempengaruhi
Biasanya waktu sesudah makan siang dikenal sebagai waktu ‘kuburan’. Pendengar yang sudah makan kenyang, apalagi jika makanan yang disajikan enak rasanya, akan membuat pendengar lebih tertarik untuk ‘bergantuk ria’ daripada mendengar pembicarann.
b. Berapa lama waktu yang digunakan
Anda perlu memperhatikan waktu, misalnya waktu untuk pembahasan, waktu istirahat, atau waktu tanya jawab. Agar punya waktu yang baik, maka perlu latihan terlebih dahulu.
c. Masalah konsentrasi
Sangat sulit bagi pendengar untuk berkonsentrasi penuh selama lebih dari 2 jam. Apalagi bila mereka merasa bahwa pembicaraan anda tidak menarik, tidak bermanfaat, dan tidak berminat. Umumnya seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada 20 menit di awal pembicaraan, setelah itu konsentrasi akan menurun sedikit demi sedikit.
5. Apa : Bahkan yang Akan Digunakan
Berikut ini beberapa saran dalam pemilihan bahan :
a. Menyusun dan memilih bahan
Susunlah pokok – pokok pembicaraan. Sebaiknya pada 45 menit pertama jangan terlalu banyak pokok – pokok yang akan disampaikan. Dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan : sasaran pembicaraan, waktu yang tersedia, pendengar, mana bahan yang harus diberikan dan bahan yang tidak perlu diperhatikan.
b. Gunakan contoh
Sederhanakan informasi yang sulit dan kompleks. Gunakan juga contoh – contoh yang benar – benar terjadi dan kaitkan dengan pokok – pokok yang ingin disampaikan.
c. Membuka dan menutup pembicaraan
Dalam membuka pembicaraan perlu dirancang agar dapat menimbulkan minat pendengar, dapat menimbulkan rasa tubuh dari pendengar, dapat menjelaskan garis besar dan sasaran pembicaraan. Dalam menutup pembicaraan, anda harus dapat menyimpulkan hal – hal yang telah dibicarakan.
d. Membuat catatan – catatan apa yang ingin dibicarakan
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengingat urut – urutan dalam pembicaraan adalah membuat catatan tertulis dengan menggunakan kartu – kartu atau kertas kecil. Hal yang dituliskan dalam kartu sebaiknya kata – kata kunci saja dan waktu yang digunakan untuk membicarakan apa yang tertulis di setiap kartu.
6. Bagaimana : Teknik Penyampaian
penggunaan kata merupakan basis komunikasi, tetapi dalam kenyataannya keberhasilan dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan dari penggunaan kata saja, tetapi justru penggunaan nonkata. Bicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi presentase kontribusi sebagai berikut :
- 7% : penggunaan kata
- 38% : penggunaan nada dan suara
- 55% : penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan tubuh
a. Pemilihan kata
Kata – kata yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan taraf pendengar, begitu juga penggunaan istilah. Sadari bahwa penggunaan kata – kata yang tidak tepat akan menimbulkan masalah.
b. Teknik penyampaian berita
Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan berita dengan efektif. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan berita, antara lain:
Gunakan ekspresi dan intonasi yang tepat. Diam sejenak untuk membantu peserta agar dapat mencerna materi yang sudah diterima. Bicara dengan jelas dan teratur. Bicara dengan volume memadai.
c. Bahasa tubuh
Di samping penyampaian dengan menggunakan kata, maka kesuksesan dalam pembicaraan justru bergantung, pada hal yang non kata, seperti : gerakan tubuh, tangan, kontak mata. Jangan terpaku di satu tempat seperti patung atau sibuk membaca catatan.
Senin, 15 November 2010
merubah energi negatif menjadi positif
Banyak orang merasa penasaran dan tak habis pikir mengapa mereka selalu mengalami nasib yang sama dari waktu ke waktu. Mereka begitu yakin bahwa selama ini mereka tak pernah mengirimkan getaran negatif apapun, namun dalam kehidupan mereka selalu saja terjadi pengalaman yang tak mengenakkan. Itu terjadi karena mereka mengirimkan getaran negatif secara tak sadar, semata-mata dari cara mereka menyikapi atau memandang hasil atau prestasi minimal capai sejauh ini.
Sebagai contoh, suatu ketika Anda membuka dompet dan tak menemukan selembar pun uang didalamnya. Dengan mengamati bahwa dompet Anda kosong melompong sebenarnya Anda sudah memancarkan getaran negatif yang berupa perasaan miskin, cemas, atau getaran negatif yang sejenisnya. Tentu saja Anda tak sengaja, bahkan mungkin tak sadar ketika melakukannya. Namun ingat, Hukum Ketertarikan selalu merespon getaran apapun yang Anda pancarkan, dan memberikan getaran serupa yang lebih banyak. Hukum itu juga tak tahu menahu perbuatan apa yang telah Anda lakukan, yang menyebabkan Anda mengirimkan getaran negatif itu. Mungkin saat itu Anda sedang mengingat-ingat sesuatu, berkhayal, berpura-pura, atau hanya mengamati bahwa dompet Anda sedang kosong.
Ketika Anda mengamati hal-hal yang Anda dapatkan didalam berbagai aspek kehidupan Anda (uang, pekerjaan, kesehatan, hubungan percintaan, dan sebagainya), sesungguhnya pengamatan yang Anda lakukan itu menimbulkan sebuah perasaan (getaran) tertentu yang sifatnya bisa positif atau negatif.
Pengamatan Juga Bisa Memancarkan Getaran
Meskipun mungkin tanpa Anda sadari, sesungguhnya Anda sendiri juga melestarikan sebuah Siklus Pengamatan. Dan Hukum Ketertarikan akan merespon getaran yang ditimbulkan pengamatan itu, dengan memberikan getaran yang lebih banyak dan sama sifatnya.
Perlu Anda pahami bahwa Hukum Ketertarikan selalu ada dan berperan dalam kehidupan Anda meskipun mungkin Anda tak memahaminya, menyukainya, atau mempercayainya. Pahamilah fakta ini baik-baik, dan jadikanlah sebagai pedoman Anda. Jika Anda menyukai hal yang Anda amati, maka rasa suka atau syukur Anda akan mendatangkan kesenangan yang lebih banyak. Sebaliknya, jika Anda membencinya, maka sebaiknya Anda memanfaatkan Hukum Ketertarikan dengan sadar agar hal-hal yang lebih Anda sukai. Dengan kata lain, Anda harus memiliki Ketertarikan atau kemampuan mendatangkan hal-hal yang Anda inginkan secara sadar atau sengaja.
Sebagai contoh, suatu ketika Anda membuka dompet dan tak menemukan selembar pun uang didalamnya. Dengan mengamati bahwa dompet Anda kosong melompong sebenarnya Anda sudah memancarkan getaran negatif yang berupa perasaan miskin, cemas, atau getaran negatif yang sejenisnya. Tentu saja Anda tak sengaja, bahkan mungkin tak sadar ketika melakukannya. Namun ingat, Hukum Ketertarikan selalu merespon getaran apapun yang Anda pancarkan, dan memberikan getaran serupa yang lebih banyak. Hukum itu juga tak tahu menahu perbuatan apa yang telah Anda lakukan, yang menyebabkan Anda mengirimkan getaran negatif itu. Mungkin saat itu Anda sedang mengingat-ingat sesuatu, berkhayal, berpura-pura, atau hanya mengamati bahwa dompet Anda sedang kosong.
Ketika Anda mengamati hal-hal yang Anda dapatkan didalam berbagai aspek kehidupan Anda (uang, pekerjaan, kesehatan, hubungan percintaan, dan sebagainya), sesungguhnya pengamatan yang Anda lakukan itu menimbulkan sebuah perasaan (getaran) tertentu yang sifatnya bisa positif atau negatif.
Pengamatan Juga Bisa Memancarkan Getaran
Meskipun mungkin tanpa Anda sadari, sesungguhnya Anda sendiri juga melestarikan sebuah Siklus Pengamatan. Dan Hukum Ketertarikan akan merespon getaran yang ditimbulkan pengamatan itu, dengan memberikan getaran yang lebih banyak dan sama sifatnya.
Perlu Anda pahami bahwa Hukum Ketertarikan selalu ada dan berperan dalam kehidupan Anda meskipun mungkin Anda tak memahaminya, menyukainya, atau mempercayainya. Pahamilah fakta ini baik-baik, dan jadikanlah sebagai pedoman Anda. Jika Anda menyukai hal yang Anda amati, maka rasa suka atau syukur Anda akan mendatangkan kesenangan yang lebih banyak. Sebaliknya, jika Anda membencinya, maka sebaiknya Anda memanfaatkan Hukum Ketertarikan dengan sadar agar hal-hal yang lebih Anda sukai. Dengan kata lain, Anda harus memiliki Ketertarikan atau kemampuan mendatangkan hal-hal yang Anda inginkan secara sadar atau sengaja.
Minggu, 07 November 2010
Disiplin
Di antara anda mungkin sudah mendengar konsep Law of Attaction ( Hukum Ketertarikan) melalui berbagai sumber, sementara orang lain baru saja mulai mempelajarinya. Pada jaman modern, masalah ini mulai didokumendasikan sejak awal tahun 1990-an. Berikut ini sejarah singkatnya :
» 1906-Atkinson, William Walter
Getaran Pikiran atau Hukum Ketertarikan alam Dunia Pikiran
» 1926-Holmes, Ernest
Ide – ide Dasar Ilmu tentang Pikiran Manusia
» 1949-Holliwell, Dr. Raymond
Bekerja dengan Hukum
Sejak awal dasawarsa 1990-an, berbagai informasi dan ajaran mengenai hukum ketertarikan sudah beredar luas melalui berbagai publikasi yang ditulis oleh Jerry and Esther Hicks. (Untuk mengakses ajaran – ajaran atau makalah terbaru mereka, silahkan kunjungi situs : www.abraham-hiks.com). Saya belajar sangat banyak dari mereka.
Sejak tahun 2000 banyak bermunculan buku – buku dan berbagai artikel mengenai hukum ketertarikan, dan semakin lama semakin banyak orang yang tertarik untuk mengkaji dan mempraktiskan prinsip – prinsipnya. Pada masa – masa mendatang akan semakin banyak penulis dan akademis yang mengulas masalah ini dengan semakin meningkatnya minat khalayak terhadap topik ini.
Apa Keistimewaan Buku Ini ?
Pada tahun 1995 saya mempelajari NLP (Neuro Linguistic Programming) untuk lebih memahami cara kerja otak dan pikiran manusia. Ternyata langkah ini membuka wawasan saya tentang cara manusi belajar. Saat menyimak buku ini anda juga akan menyadari bahwa penjelasan di dalam buku ini sangat relavan dengan gaya belajar atau membaca anda (dan orang lain). Isi buku ini saya rancang sedemikian rupa agar anda dapat mempelajarinya setahap demi setahap seperti sebuah manual pelatihan. Anda dapat menggunakan lembar – lembar kerja yang saya sertakan agar anda selalu terhubung dengan hukum ketertarikan yang dahsyat itu.
Berbagai buku yang telah saya pelajari menyajikan teori yang sangat luas mengenai hukum ketertarikan, namun tak satu pun dari tulisn – tulisan itu yang bisa menjawab atau menunjukkan bagaimana cara menerapkan hukum tersebut. Berbekal pengetahuan saya di bidang NLP serta kemampuan saya mengajar orang dengan gaya belajar yang beraneka ragam, maka saya tulis sebuah buku praktis yang sangat mudah dipraktikkan bagi siapa saja yang tertarik untuk mempelajari dan mengamalkan prinsip – prinsip hukum ketertarikan. Dengan memanfaatkan latihan – latihan dan berbagai instrumen yang saya sediakan di dalam buku ini, anda dapat belajar dengan cepat dan menerapkan prinsip – prinsip hukum ketertarikan ke dalam kehidupan anda.
Pujian yang paling sering saya dengar---dan saya paling membesarkan hati---adalah komentar para pembaca bahwa buku ini mudah dibaca dan latihan – latihannya gampang dijalankan. Isi buku ini sudah dipraktikkan oleh para penganut berbagai agama dan aliran kepercayaan. Di samping itu, buku ini juga sudah dijadikan bacaan wajib oleh berbagai kelompok/asosiasi armada penjualan, jejaring perusahaan pemasaran, pengusaha real estate, penasihat keuangan dan berbagai organisasi bisnis lainnya. Pendeknya, buku ini mendapatkan sambutan hangat oleh berbagai kalangan.
» 1906-Atkinson, William Walter
Getaran Pikiran atau Hukum Ketertarikan alam Dunia Pikiran
» 1926-Holmes, Ernest
Ide – ide Dasar Ilmu tentang Pikiran Manusia
» 1949-Holliwell, Dr. Raymond
Bekerja dengan Hukum
Sejak awal dasawarsa 1990-an, berbagai informasi dan ajaran mengenai hukum ketertarikan sudah beredar luas melalui berbagai publikasi yang ditulis oleh Jerry and Esther Hicks. (Untuk mengakses ajaran – ajaran atau makalah terbaru mereka, silahkan kunjungi situs : www.abraham-hiks.com). Saya belajar sangat banyak dari mereka.
Sejak tahun 2000 banyak bermunculan buku – buku dan berbagai artikel mengenai hukum ketertarikan, dan semakin lama semakin banyak orang yang tertarik untuk mengkaji dan mempraktiskan prinsip – prinsipnya. Pada masa – masa mendatang akan semakin banyak penulis dan akademis yang mengulas masalah ini dengan semakin meningkatnya minat khalayak terhadap topik ini.
Apa Keistimewaan Buku Ini ?
Pada tahun 1995 saya mempelajari NLP (Neuro Linguistic Programming) untuk lebih memahami cara kerja otak dan pikiran manusia. Ternyata langkah ini membuka wawasan saya tentang cara manusi belajar. Saat menyimak buku ini anda juga akan menyadari bahwa penjelasan di dalam buku ini sangat relavan dengan gaya belajar atau membaca anda (dan orang lain). Isi buku ini saya rancang sedemikian rupa agar anda dapat mempelajarinya setahap demi setahap seperti sebuah manual pelatihan. Anda dapat menggunakan lembar – lembar kerja yang saya sertakan agar anda selalu terhubung dengan hukum ketertarikan yang dahsyat itu.
Berbagai buku yang telah saya pelajari menyajikan teori yang sangat luas mengenai hukum ketertarikan, namun tak satu pun dari tulisn – tulisan itu yang bisa menjawab atau menunjukkan bagaimana cara menerapkan hukum tersebut. Berbekal pengetahuan saya di bidang NLP serta kemampuan saya mengajar orang dengan gaya belajar yang beraneka ragam, maka saya tulis sebuah buku praktis yang sangat mudah dipraktikkan bagi siapa saja yang tertarik untuk mempelajari dan mengamalkan prinsip – prinsip hukum ketertarikan. Dengan memanfaatkan latihan – latihan dan berbagai instrumen yang saya sediakan di dalam buku ini, anda dapat belajar dengan cepat dan menerapkan prinsip – prinsip hukum ketertarikan ke dalam kehidupan anda.
Pujian yang paling sering saya dengar---dan saya paling membesarkan hati---adalah komentar para pembaca bahwa buku ini mudah dibaca dan latihan – latihannya gampang dijalankan. Isi buku ini sudah dipraktikkan oleh para penganut berbagai agama dan aliran kepercayaan. Di samping itu, buku ini juga sudah dijadikan bacaan wajib oleh berbagai kelompok/asosiasi armada penjualan, jejaring perusahaan pemasaran, pengusaha real estate, penasihat keuangan dan berbagai organisasi bisnis lainnya. Pendeknya, buku ini mendapatkan sambutan hangat oleh berbagai kalangan.
Kamis, 04 November 2010
lakukanlah lebih dari orang lain dan tekun
Sesungguhnya ada alasan psikologis yang memungkinkan cara berpikir positif mendatangkan efek tertentu yang menciptakan Hukum Ketertarikan.
Di alam semesta ini ada bermacam – macam energi: energi atom, thermal (panas), elektromotif, kinetik, dan energi potensial. Energi tak pernah dapat dihancurkan ---dia hanya mengalami perubahan bentuk saja.
Mungkin Anda juga masih ingat bahwa semua materi di dunia ini terdiri atas atom, dan setiap atom memiliki satu nucleus (yang berisi proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron yang selalu bergerak atau mengorbit di garis lintasnya.
Elektron – elektron yang terdapat pada atom itu selalu bergerak mengelilingi nucleus pada tingkat energi tertentu (yang disebut “orbital”) yang menjaga stabilitas atom tersebut. Dengan menambahkan energi, kita dapat memaksa elektron mencapai orabi yang “lebih tinggi,” dan sebaliknya kita dapat pula menurunkan orbitnya ke tingkat yang “lebih rendah” jika energinya kita kurangi. Jika semua atom berapapada posisi sejajar, mereka akan saling menarik satu sama lain ke satu arah yang sama dan terciptalah semacam gaya dorong yang sangat mirip dengan logam yang dapat ditarik oleh sebuah magnet yang menarik semua molekul logam – logam itu ke satu arah yang sama. Kemunculan kutub positif (+) dan negatif (-) sudah menjadi fakta yang lazim di jagad ilmu pengetahuan dan dalam kehidupan sehari – hari. Jadi cukuplah dikatakn di sini bahwa ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa jiaka ada hukum – hukum fisika yang dapat diamati dan diukur pada suatu fenomena alam, kemungkinan besar pasti ada hukum – hukum serupa yang dapat diterapkan pada fenomena atau bidang lainnya, meskipun pada saat ini kita belum dapat mengukurnya.
Kiranya Anda maklum sekarang bahwa Hukum Ketertarikan bukan sebuah khayalan atau mantra modern. Sesungguhnya semua itu tak lain adalah bukti bahwa setiap atom dalam dunia batin dan ragawi Anda senantiasa merespon dan taat pada titah hukum – hukum alam yang hakiki itu, entah Anda menyadarinya atau tidak.
*Para pembaca yang tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang hubungan antara energi, pikiran kita, dan dunia jagad materi di sekitar kita, disarankan menyaksikan film berjudul What the Bleep Do We Know
Di alam semesta ini ada bermacam – macam energi: energi atom, thermal (panas), elektromotif, kinetik, dan energi potensial. Energi tak pernah dapat dihancurkan ---dia hanya mengalami perubahan bentuk saja.
Mungkin Anda juga masih ingat bahwa semua materi di dunia ini terdiri atas atom, dan setiap atom memiliki satu nucleus (yang berisi proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron yang selalu bergerak atau mengorbit di garis lintasnya.
Elektron – elektron yang terdapat pada atom itu selalu bergerak mengelilingi nucleus pada tingkat energi tertentu (yang disebut “orbital”) yang menjaga stabilitas atom tersebut. Dengan menambahkan energi, kita dapat memaksa elektron mencapai orabi yang “lebih tinggi,” dan sebaliknya kita dapat pula menurunkan orbitnya ke tingkat yang “lebih rendah” jika energinya kita kurangi. Jika semua atom berapapada posisi sejajar, mereka akan saling menarik satu sama lain ke satu arah yang sama dan terciptalah semacam gaya dorong yang sangat mirip dengan logam yang dapat ditarik oleh sebuah magnet yang menarik semua molekul logam – logam itu ke satu arah yang sama. Kemunculan kutub positif (+) dan negatif (-) sudah menjadi fakta yang lazim di jagad ilmu pengetahuan dan dalam kehidupan sehari – hari. Jadi cukuplah dikatakn di sini bahwa ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa jiaka ada hukum – hukum fisika yang dapat diamati dan diukur pada suatu fenomena alam, kemungkinan besar pasti ada hukum – hukum serupa yang dapat diterapkan pada fenomena atau bidang lainnya, meskipun pada saat ini kita belum dapat mengukurnya.
Kiranya Anda maklum sekarang bahwa Hukum Ketertarikan bukan sebuah khayalan atau mantra modern. Sesungguhnya semua itu tak lain adalah bukti bahwa setiap atom dalam dunia batin dan ragawi Anda senantiasa merespon dan taat pada titah hukum – hukum alam yang hakiki itu, entah Anda menyadarinya atau tidak.
*Para pembaca yang tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang hubungan antara energi, pikiran kita, dan dunia jagad materi di sekitar kita, disarankan menyaksikan film berjudul What the Bleep Do We Know
Langganan:
Komentar (Atom)