A. Sinopsis atau Ringkasan Isi Buku
Tubuh resensi yang berbentuk sinopsis buku, biasanya mengemukakan isi buku secara garis besar. Tujuannya, member gambaran umum mengenai apa yang akan dipaparkan pada tubuh resensi.
B. Mengulas Buku dengan Kutipan Secukupnya
Gambaran umum yang dipaparkan dalam sinopsis, perlu diulas agar lebih jelas dan berbobot. Ulasan itu dapat juga dipertegas dengan kutipan yang tepat.
C. Keunggulan Buku
Tubuh resensi akan kelihatan lebih baik jika menyertakan keunggulan-keunggulan buku. Peresensi juga harus membandingkan buku yang akan diresensi dengan buku lain dengan topik sama.
D. Kelemahan Buku
Kelemahan buku dapat diungkapkan pada pembukaan resensi. Peresensi dapat langsung menuliskan kelemahan buku. Ia dapat pula memulai dengan keunggulan buku. Ada dua hal yang harus diperhatikan peresensi, yaitu kelemahan buku hendaknya dipaparkan secara proporsional dan member alasan mengenai kelemahan buku.
E. Kerangka Buku
Bagian ini bermaksud memberi gambaran buku dari sisi pembagian bab atau topik buku. Ia diibaratkan sebagai alat bantu bagi pembaca untuk menuntun pembaca memahami lingkup permasalahan yang dibahas dalam buku. Terdapat dua cara dalam merumuskan kerangka buku, yaitu menuliskan jumlah bab buku tanpa pembahasan dan menuliskan jumlah bab buku dengan uraian seperlunya.
F. Bahasa Buku
Bahasa yang baik berguna bagi pembaca agar lebih mudah memahami isi pernyataan yang disampaikan penulis buku. Bahasa yang baik dinilai dari struktur kalimat, hubungan antar kalimat, dan pilihan kata yang digunakan.
G. Kesalahan Cetak
Untuk menyatakan kualitas atau kesalahan cetak, kita dapat merumuskan dengan dua cara, yaitu secara langsung menyebutkan halaman yang salah cetak atau kualitas cetakan yang kurang baik dan mengemukakan dulu hal-hal kelebihan buku baru kemudian menyebutkan kualitas cetakan seraya memberikan saran kepada penerbit.
Minggu, 23 Oktober 2011
Minggu, 09 Oktober 2011
2. Membuat Pembukaan
Paragraf pembukaan merupakan bagian yang amat menentukan sebagai momentum untuk mengajak pembaca mengetahui isi penyataan resensi. Adapun cara-cara merumuskan pembukaan seperti tertera di bawah ini.
A. Pengarang
Pembuka dalam meresensi buku dapat dimulai dengan memaparkan serba sedikit tentang pengarang buku.
B. Kekhasan atau Sosok Pengarang
Kalau pengarang buku memiliki ciri khas atau sosok yang menarik, peresensi dapat memulai dengan lead yang memaparlan kekhasan atau sosok pengarang buku itu.
C. Keunikan Buku
Keunikan dilihat dari segi-segi yang ada pada buku itu jarang yang ada atau langka dimiliki buku sejenis.
D. Tema Buku
Pembahasan mengenai tema dapat ditempatkan pada pembukaan. Tema yang diulas dalam buku dapat dibahas secara langsung atau tidak langsung. misalnya, dengan mengajak pembaca memahami hal-hal yang berkaitan dengan tema buku terlebih dahulu, kemudian peresensi menegaskan tema bukunya.
E. Kelemahan Buku
Dengan berbagai pertimbangan objektif, peresensi dapat memulai resensi dengan mengemukakan kekurangan buku. Langkah ini diambil jika materi buku tidak sesuai dengan topik yang dibahas atau memiliki kelemahan yang cukup mendasar.
F. Kesan Terhadap Buku
Lead yang diawali dengan menyajikan kesan cenderung subjektif. Maksudnya, peresensi memberi penilaian yang relevan, terutama jika dipahami dalam kontekstualitas buku itu.
G. Penerbit Buku
Ada tiga alasan mengapa peresensi memulai resensi dengan mengemukakan hal tentang berbagai informasi tentang buku yang diresensi, termasuk penerbit buku, yaitu penerbit berasal dari luar negeri, penerbit baru pertama menerbitkan buku dan bukunya begitu laris, buku-buku itu diterbitkan berkenaan dengan acara tertentu.
H. Memulai dengan Pertanyaan
Pendahuluan yang dibuka dengan pertanyaan menarik untuk memulai resensi karena dapat menggugah rasa keingintahuan pembaca. Pembukaan yang diawali dengan pertanyaan hendaknya dipertimbangkan secara bijaksana. Ada empat pertimbangan yang perlu diketahui, yaitu pertanyaan dapat menarik minat pembaca, pembukaan akan lebih baik bila dirumuskan dengan kalimat tanya, pembukaan dengan kalimat tanya dianggap lebih akurat yntuk menyajikan persoalan buku, pertanyaan langsung mengarahkan pembaca pada tema yang dibahas.
I. Dialog
Pendahuluan yang berbentuk dialog dengan pembaca sudah tentu lebih akrab rasanya, karena seolah-olah tidak tertuju pada umum, melainkan kepada pembaca perseorangan. Terdapat tiga pertimbangan, yaitu apakah dialog cukup kuat membuka resensi itu?; mengapa pembukaan itu perlu dibuka dengan dialog?; bagaimana merumuskannya?
A. Pengarang
Pembuka dalam meresensi buku dapat dimulai dengan memaparkan serba sedikit tentang pengarang buku.
B. Kekhasan atau Sosok Pengarang
Kalau pengarang buku memiliki ciri khas atau sosok yang menarik, peresensi dapat memulai dengan lead yang memaparlan kekhasan atau sosok pengarang buku itu.
C. Keunikan Buku
Keunikan dilihat dari segi-segi yang ada pada buku itu jarang yang ada atau langka dimiliki buku sejenis.
D. Tema Buku
Pembahasan mengenai tema dapat ditempatkan pada pembukaan. Tema yang diulas dalam buku dapat dibahas secara langsung atau tidak langsung. misalnya, dengan mengajak pembaca memahami hal-hal yang berkaitan dengan tema buku terlebih dahulu, kemudian peresensi menegaskan tema bukunya.
E. Kelemahan Buku
Dengan berbagai pertimbangan objektif, peresensi dapat memulai resensi dengan mengemukakan kekurangan buku. Langkah ini diambil jika materi buku tidak sesuai dengan topik yang dibahas atau memiliki kelemahan yang cukup mendasar.
F. Kesan Terhadap Buku
Lead yang diawali dengan menyajikan kesan cenderung subjektif. Maksudnya, peresensi memberi penilaian yang relevan, terutama jika dipahami dalam kontekstualitas buku itu.
G. Penerbit Buku
Ada tiga alasan mengapa peresensi memulai resensi dengan mengemukakan hal tentang berbagai informasi tentang buku yang diresensi, termasuk penerbit buku, yaitu penerbit berasal dari luar negeri, penerbit baru pertama menerbitkan buku dan bukunya begitu laris, buku-buku itu diterbitkan berkenaan dengan acara tertentu.
H. Memulai dengan Pertanyaan
Pendahuluan yang dibuka dengan pertanyaan menarik untuk memulai resensi karena dapat menggugah rasa keingintahuan pembaca. Pembukaan yang diawali dengan pertanyaan hendaknya dipertimbangkan secara bijaksana. Ada empat pertimbangan yang perlu diketahui, yaitu pertanyaan dapat menarik minat pembaca, pembukaan akan lebih baik bila dirumuskan dengan kalimat tanya, pembukaan dengan kalimat tanya dianggap lebih akurat yntuk menyajikan persoalan buku, pertanyaan langsung mengarahkan pembaca pada tema yang dibahas.
I. Dialog
Pendahuluan yang berbentuk dialog dengan pembaca sudah tentu lebih akrab rasanya, karena seolah-olah tidak tertuju pada umum, melainkan kepada pembaca perseorangan. Terdapat tiga pertimbangan, yaitu apakah dialog cukup kuat membuka resensi itu?; mengapa pembukaan itu perlu dibuka dengan dialog?; bagaimana merumuskannya?
Label:
Dasar - Dasar Meresensi Buku
G. Langkah-langkah Meresensi Buku
1. Penjajakan terhadap buku yang diresensi (tema, isi, penerbit, pengarang, katagori buku)
2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat sinopsis dari buku yang akan diresensi.
5. Melakukan penilaian terhadap hal kerangka penulisan, isi pernyataan, bahasa, aspek teknis.
6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan kriteria-kriteria yang kita tentukan sebelumnya.
H. Unsur-unsur Resensi
1. Membuat judul resensi
2. Menyusun data buku
3. Membuat pembukaan (lead)
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
5. Penutup
I. Merumuskan Judul Resensi
1. Menarik perhatian dan menimbulkan keingintahuan.
2. Mencerminkan isi pernyataan resensi secara akurat.
3. Dirumuskan sesingkat-singkatnya.
4. Menggunakan kalimat aktif.
5. Menghindari pengulangan kata, kecuali jika fungsinya penting untuk menegaskan makna.
J. Menulis Data Buku
Penulisan data buku memuat:
1. Judul buku,
2. Pengarang (editor, penerjemah, atau kata pengantar) ,
3. Penerbit,
4. Tahun terbit,
5. Tebal buku,
6. Harga buku (jika perlu).
2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat sinopsis dari buku yang akan diresensi.
5. Melakukan penilaian terhadap hal kerangka penulisan, isi pernyataan, bahasa, aspek teknis.
6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan kriteria-kriteria yang kita tentukan sebelumnya.
H. Unsur-unsur Resensi
1. Membuat judul resensi
2. Menyusun data buku
3. Membuat pembukaan (lead)
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
5. Penutup
I. Merumuskan Judul Resensi
1. Menarik perhatian dan menimbulkan keingintahuan.
2. Mencerminkan isi pernyataan resensi secara akurat.
3. Dirumuskan sesingkat-singkatnya.
4. Menggunakan kalimat aktif.
5. Menghindari pengulangan kata, kecuali jika fungsinya penting untuk menegaskan makna.
J. Menulis Data Buku
Penulisan data buku memuat:
1. Judul buku,
2. Pengarang (editor, penerjemah, atau kata pengantar) ,
3. Penerbit,
4. Tahun terbit,
5. Tebal buku,
6. Harga buku (jika perlu).
Label:
Dasar - Dasar Meresensi Buku
Langganan:
Komentar (Atom)