Minggu, 20 Juni 2010

Lima Aturan Bicara

Satu hal yang perlu diingat adalah, bahwa apa dan bagaimanapun proyeksi kita sebagai pembicara publik, kualitas dan kualifikasinya akan selalu terkait erat dengan bagaimana kita berbicara sehari – hari biasa. Di saat ngobrol santai, di rumah, di teras, di warung dan bahkan di tempat tidur bersama suami atau istri kita. Itu artinya, kualitas komunikasi massa dan antar personal kita, adalah satu kesatuan yang utuh. Berikut terdapat lima aturan dalam berbicara :

1. Sopan

Kita boleh marah, kita boleh memuji, kita boleh mengintrogasi. Semuanya adalah bentuk – bentuk komunikasi. Kita boleh mengatakan apapun dengan cara apapun. Namun pada akhirnya, semua bicara kita akan bermuara pada kebenaran tentang siapa kita dan bagaimana perilaku kita. Untuk itu, kita selalu punya pilihan utnuk tempat berdiri dan memandang:

a. Ubin cinta, kasih dan sayang atau
b. Ubin ketakutan, rasa tidak nyaman atau merasa terancam. Setiap ubin menyemburatkan berbagai implikasi yg sama dan sejenis. Sebangun, sekeluarga dan sekerabat.

2. Waspadai Dampaknya
Orang sering membuka mulut untuk mengkritis dan menyerang orang lain. Beberapa orang bahkan berpredikat master dalam hal ini. Mereka bisa melakukannya dengan terbuka, atau tertutupi. Bagi beberapa orang, berkomunikasi adalah perang. Tujuannya untuk menang, dan kata katanya adalah panglima. Luka akibat kata – kata, sering lebih dalam dari pada sayatan pedang. Dan lukanya, kering lebih lama daripada bokong yang jorok. Komunikator yang handal adalah konukiator yang paham dan mengerti dampak dari kata katanya. Mereka juga ahli dalm menyesuaikannya dengan keadaan dan suasana

3. Pilih yang positif saja
Komunikasi jauh lebih dalam dari pada sekedar lalu – lintas informasi dan pesan. Konukasi. Komunikator yang handal, akan menyisakan rasa nyaman dan bernilai pada orang – orang yang mendengarkannya. Maka berkomunikasi bukan hanya tentang kata – kata. Komunikasi adalah tentang orang dan manusia. Dan menurut daniel coleman, setiap interaksi bermuara pada dua implikasi lebih baik, atau lebih buruk

4. Tidak Berasumsi telah dimengerti
Catatan sejarahyang panjang dalam kehidupan manusia, hampir selalu menunjukkan sisi gelap yang dipicu oleh kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Menurut stephen covery,”pertama, jadilah yang dimengerti, lalu mengertilah.”

5. Tahu kapan harus diam
Hal tersulit tentang mulut adalah menutupnya rapat – rapat . dan orang orang datang menghadiri berbagai sesi dengan kecenderungannya untuk membukanya lebar – lebar. Sebabnya hanya satu, mereka ingin mengimpresi orang. Hasil terburuk dari situasi semacam ini, adalah terbuangnya waktu dan turunnya prouktifitas. Komunikator yang handal adalah komunikator yang merasa cukup aman, manakala mereka harus mengakui hanya ada sedikit yang akan dibicarakan, atau malah tidak sama kali. Mereka tahu kapan harus diam. Untuk masalah ini, alber einstein memberi kita rumus:

Jika A adalah sukses, maka:
A = X + Y + Z
X = kerja
Y = bermain
Z = tutup mulut

Hukum relativitasnya juga ada:
E= mC kuadarat
E = excellency
M = manusia

Minggu, 13 Juni 2010

TIPS MENAKLUKKAN LAWAN BICARA

Ketika berbicara face to face dengan seseorang kita harus terlihat antusias dan harus menunjukkan sebagai partner bicara yang baik dan menyenangkan. Akan tetapi masalah yang sering kita hadapi setiap kali kita bertatapan langsung dengan mata lawan bicara tersebut, seketika itu pula timbul rasa tidak nyaman, grogi dan bahkan salah tingkah . Tentu ini menimbulkan rasa serba salah bagi kita, di satu sisi bila wajah dan tatapan mata kita tidak ditujukan ke lawan bicara ini tentu menimbulkan kesan tidak sopan dan tidak memperhatikan, tapi bila kita terus melakukan kontak mata secara langsung rasa grogi dan salah tingkah tetap akan muncul.
Pengalman Penerapan

Perlu diperhatikan juga ketika pertama kali di awal – awal mencoba tips ini, saya dulu juga kadang masih tidak percaya apa bener sih cara ini berhasil. Sehingga kadang – kadang masih juga mendudukkan pandangan karena tidak yakinnya dengan cara ini.

TIPS MENJADI LAWAN BICARA YANG MENYENANGKAN

Menjadi lawan atau teman bicara bukan sekedar bisa berbicara dan mendengarkan lawan bicarasaja. Jika anda salah menganggapi, bisa jadi lawan bicara anda bukannya suka tapi malah sebal. Apalagi jika tanggapan anda terkesan sok tahu dan menggurui. Begitu juga tidak anda Cuma mendengarkan dan mengangguk” tanpa sepatah aktapun. Sikap seperti ini mengesankan anda sma sekali bukanlah teman bicara yang mengasyikkan . ada aturan dan kiat tersendiri agar org lain merasa nyaman bercakap cakap dengan anda.

Kenali Gaya Lawan Bicara

Mana mungkin anda bisa menjadi teman bicara yang menyenangkan bila anda tidak mengenal siapa yang anda ajak bicara? Seandainya belum mengenal, tentu tidak ada salahnya bila anda minta kenalan lebih dulu. Ingat, jangan sampai melupakan nama teman bicara anda. Sebab, dengan disebut namanya, seseorang akan merasa lebih dihargai. Sebaliknya jika anda lupa namanya, ia merasa bahwa anda tidak antusias dengannya. Dia pun akan menganggap anda tidak menghargainya.

Sesuaikan Diri Dengan lawan Bicara

Dalam hidup ini, tentu anda telah berbicara dengan banyak orang dari berbagai latar belakag budaya, usia, tingakt ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Konsekuensinya, tiap pembicaraan memliki ciri dan membedakan saat berbicara dengan bos atau dengan office boy. Perhatikan pilihan kata yang mungkin tidak dimengerti lawan bicara.

Beri kesempatan Lwan Bicara

Selama ini banyak yang tanpa sadar mendominasi pembicaraan hingga melupakan keberadaan lawan bicara. Hingga anda terkesan memonopoli pembicaraan. Akibatnya, teman bicara cuman dijadikan sebagai pendengar pasif. Kecenderungan ini bisa terjadi bila terlalu banyak yang hendak anda ungkapkan. Akibatnya arah pembicaraan pun jadi tak jelas. Maka beri jeda sejenak setiap kali anda bicara lalu berikan kesempatan lawan bicara Untuk menganggapi . interaksi semacam ini akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan dihargai.

Jadilah Pendengar yang baik

Jangan Cuman lawan bicara saja yang harus mendengarkan anda bicara. Saat ia bicara pun anda harus menjadi pendengarnya yang baik. Simak semua ucapannya dengan seksama. Sehingga anda memahami semua pembicaraanya dan tidak terjadi missunderstanding. Dengan demikian, lawan bicara pun merasa lebih diharagai oleh anda

Minggu, 06 Juni 2010

TIPS SUKSE BICARA DENGAN ORANG BARU DIKENAL

1) Ingatlah bahwa orang yang anda ajak bicara akan menikmati percakapan jika mereka tahu anda juga tengah menikmatinya
2) ingatlah bahwa kebanyakan orang yang anda ajak bicara sama malunya dengan anda
3) ingatlah bahwa apabila anda benar - benar ingin mengenal orang tersebut, maka sekaranglah saatnya dan kesempatan tidak akan datang dua kali. Setelah anda mencamkan dalam – dalam hal tersebut.

1. Membuka Percakapan
Untuk membuks sebuah percakapan, anda harus mengawalinya dengan pertanyaan. Untuk menyampaikan sebuah pertanyaan anda harus melihat lingkungan sekitarnya, baik lingkungan sekitar anda bertemu, lingkungan lawan bicara anda ( sedang sibuklah, berpakaian formilkah, berpakaian kuliahkan, berapa kisaran usianyakah,dsb) pertanyaan awala yang bisa anda ajukan dapat berupa sapaan santun(siang,malam,hai) untuk kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan spesifik atau pertanyaan ringan yang bersifat menebak – menebak – yang disesuaikan dengan lingkungan berdasarkan pengamatan anda – misalnya “turun dimana pak?”. Tunggu jemputan nih?’. Dsb


2. Hindari Pertanyaan ya/tidak
Setelah pertanyaan – pertanyaan ringan tersebut, cobalah untuk menyampaikan pertanyaan yang tidak berjawab ya/tidak. Karena pertanyaan ya/tidak merupakan musuh lewat mana ya?”, “hm..nonton james bond juga ya mbak? Kenapa bukan laskar pelangi?”

3. Hukum Pertama Percakapan
Hukum pertama percakapan adalah kesediaan untuk mendengarkan. Hal ini sangat berguna menyambung materi pembicaraan – yang kadang habis dan mengering di tengah percakapan hangat. Simak baik – baik ketika dia berbicara, tangkap kesamaan– kesamaan yang anda ketahui lalu sambung dengan pertanyaan atau pertanyaan konfirmasi. Hal ini membuktikan anda mengapresiasi percakapannya dengan baik. Misalnya dia menyampaikan, “saya sudah nonton laskar pelangi kemaren”. Anda bisa menyambungnya dengan. “oh ya? Hm.. menurut kamu daya tarik paling kuat film itu apa sih?”

4. Bahasa Tubuh
Respon lawan bicara bisa dinilai dengan bahasa tubuhnya. Misalkan anda menyilangkan kaki saat berbicara anda keliatan bohong/tidak terus terang’ anda menyilang kan tangan anda kikuk anda menguap saat mendengarkan anda bosan anda mengernyitkan dahi dan bersidekap anda sangat serius/ tertarik dengan topik pembicaraan tangan anda masuk ke dalam saku celana anda berkesan lebih superior dari lawan bicara anda.

5. Kontak Mata
Apabila anda merasa kesulitan dengan makna bahasa tubuh, ada satu bahsatubuh yang wajib anda ketahui dan kenal baik – baik, yaitu buatlah kontak mata. Mempertahankan kontak mata yang baik – tidak sekedar di awal dan diakhir kata, namun selama anda berbicara dan mendegarkan. Hal ini menunjukan bahwa anda benar – benar memperhatikan lawan bicara anda. Meskipun membuat kontak mata adalah penting, namun anda tidak terus menerus menatap mata orang. Sebagian orang akan merasa tak enak. Hal ini dapat diantisipasi dengan ; ketika anda berbicara, sekali palingkan pandangan kesamping kanan atau kiri sekejap (seakan0akan berfikir), namun jangan ke atas (ke awang-awang). Latihlah menjadi sealami mungkin. Untuk lawan bicara yang lebih tua, budaya timur membuat kita akan lebih banyak menatap ke bawah dan sesekali saja menatap lawan bicara ketika kita tengah mendengarkan percakapan

6. Pertanyaan yang harus dihindari
Hal hal tabu yang perlu anda hindari adalah penggunaan kata – kata kasar/ umpatan pertanyaan yang berbau sara (agama kamu apa?”.kamu suku mana sih?”.berapa gaji anda sekarang?”.)

7. Lelucon Ringan
Lelucon ringan dapat mencairkan suasana dan semakin menghangatkan pembicaraan apabila disampaikan pada saat dan orang yang tepat. Misalnya, “wah tadi sebelum saya sampai disini saya melihat korban tabrak lari, kasihan ga ada seorangpun yang menolong, mereka Cuma sebatas melihat saja”, lawan bicara mungkin akan terpancing untuk menanyakan “kenapa?” atau bahkan “kamu juga ga berhenti untuk menolong?” anda bisa jawab, “yah bagaimana dong korbannya kan tikus yang ketabrak motor”,