Langkah – Langkah:
• Latihan terlebih dahulu dengan cewek yang lain. Ada dua opsi disini: antara cewek yang sudah kamu kenal dan kamu anggap dia mudah didapat, atau orang yang belum kamu kenal tapi kamu merasa pede dengannya. Latihlah hal ini, toh tidak apa – apa kalau gagal karena dia bukan target utama kamu kan? Pelajari bagaimana responnya, tingkahnya dan terus tingkatkan ke-pede-an kamu. WARNING!!! Jangan buat mainan yaa!! Jangan sampai dia jatuh hati denganmu karena ingat! Dia hanyalah teman berlatihmu.
• Lemparkan humor atau lelucon ringan, lelucon dapat mengahangatkan suasana, atau kalau kamu melihata cewe itu sok pintar, kamu sebaliknya pura pura bodoh dan terus perhatikan ucapannya sambil mengangguk angguk, si cewek akan berpikir kamu adalah pendengar yang penuh pengertian.
• Perlihatkan dan pastikan bahwa kamu menguasai apa yang kamu ucapkan, jangan coba – coba bercerita yang bukan dirimu atau terlalu kamu lebih – lebihkan. Hindari kata “aku”yang terlalu sering. Perbanyaklah kata”ooohh gitu ya...” atau “hmmm.. kamu betul”
• Pelajari tatapan dan arah matanya saat bicara, jika dia memandang ke kanan atas berarti sedang berpikir tentang masa depan begitupun sebaliknya jika memandang ke kiri ke bawah, masa lalulah yang sedang menjadi pikirannya..
• Jangan terlalu memaksa untuk mengajaknya bicara, jika tiba – tiba dia harus pergi, kamu gak perlu terlalu kaget dan melompat sambil berkata “oke... oke... sampai ketemu ya...” tapi santai saja dan katakan “asik ya ngobrol sama kamu, kapan – kapan kita ngobrol lagi ya? Ok... byee...” sambil berikan perhatian dan hindari “jutek” atau pura pura ga butuh. Kamu butuh dia kan??
Tips penting :
• Pakaian yang sopan, tidak kumal karena kamu kan ingin dia perhatikan. Dan be funny, Charming.
• Rambut rapi dan sikat gigi, ber-shampoo-lah yang memliki harum lembut. Cewek menilai cowok dari baunya juga lho...!
• Perhatikan sisi kantong kamu. Jangan pernah coba merayu cewek cantik tapi kantong kamu kosong. Jangan sekarang semua dinilai dengan materi, bagaimana dia percaya kamu mau ajak nonton atau kencan kalau kamu boke?
• Jangan menguasainy, apalagi kalau dia terlalu menawan dan amat seksi.. ingat kamu berusaha mendapatkannya bukan membuat dia takut padamu.
PERINGATAN!!!
• Bersiaplah kalau ditolak tapi jangan sampai ditolak mentah – mentah. Penolakan terjadi pada siapa aja bahkan tom cruise puns ering ditolak
• Jangan mengajaknya berdua saja dengan kamu pada awal kencanmu, tapi pertemukanlah pada teman – temanmu dan ajak mereka semua jalan bareng keakrabanmu dan nilai kamu di mata – temanmu dapat bernilai tinggi cewek cantik idamanmu.
Minggu, 30 Mei 2010
Minggu, 23 Mei 2010
TIPS MEMBACA ISI HATI ORANG MELALUI BAHASA TUBUHNYA DAN TIPS AGAR ANDA TAMPAK LEBIH CERDAS
TIPS MEMBACA ISI HATI ORANG MELALUI BAHASA TUBUHNYA
Adapun maksud dari disajikannya tulisan ini adalah untuk membantu anda agar bisa lebih memahami pikiran dan perasaan orang lain serta respon jujur dari lawan bicara atau orang di sekitar anda. Karena anda membutuhkan umpan balik yang jujur, bukan kepura puraan, agar anda dapat mengambil tindak lanjut dalam suatu perencanaan, baik itu rencana membina hubungan dengan orang lain secara umum, maupun secara pribadi, dapat berlangsung dengan baik dan tepat sasaran.
TIPS AGAR ANDA TAMPAK LEBIH CERDAS
Banyak orang yang secara sederhana menyimpulkan kecerdasan seseorang hanya dari cara mereka berkomunikasi. Kenyamanan komunikasi akan didapatkan apabila antara oembicara dan lawan bicaranya memiliki saling ketertarikan secara personal. Banyak cara yang dapat anda lakukan untuk membangun rasa salang ketertarikan tersebut, diantaranya adalah tampak menarik dan tampil smart di depan lawan bicara anda. Berikut ada beberapa tips mudah untuk tampil lebih cerdas:
• Jaga Kontak Mata
Jaga kontak mata sepanjang waktu dan buat suara. Anda sedikit lebih rendah. Dari 3 kode komunikasi bahasa paling umum, paralanguange (elemen seperti nada, tempo, volume) dan petunjuk non verbal. Bahasa berperan 30% - 35% dari makna percakapan, yang berarti hal – hal seperti suara anda dan bagaimana anda menggerakan tangan mempengaruhi orang memahami anda.
• Dengarkan diri anda
Anda terdengar berbeda dari bagaimana orang mendengar anda. Minta bantuan seorang teman untuk menilai cara anda bicara dan tuliskan elemen apa saja yang paling mengganggu dan masih perlu diperbaiki saat anda berbicara..
• Bicara dengan akurat
Ketimbang bicara ‘terlalu tinggi’ tapi salah, gunakan kata – kata sederhana yang mudah dipahami akan menyiratkan kecerdasan. Pilih kata – kata dengan cermat dan pastikan artinya tidak rancu, ambigue, membingungkan ataupun bertele – tele. Misalnya dariapda mengatakan “Hm... sehubungan denga nadanya peak traffic apda tanggal 20, maka message inquiry yang dikirimkan dalam transaksi pembayaran telepon melalui ATM tidak direspon oleh main-server telkom di Divre IV” lebih baik dikemas dengan” Hm... saya kira munculnya gangguan transaksi pembayaran telepon disebabkan karena sistem di telkom belum mampu menghandle jumlah transaksi yang begitu tinggi, terutama di tanggal 20 seperti sekarang ini”.
• Sebutkan nama atau peristiwa yang sedang hot
Ikutlah perkemabangan berita dan peristiwa terkini sebagai awal percakapan untuk memberi anda tambahan kredibilitas dan nilai. Misalnya: “Hm... suhu politik sepertinya makin meningkat nih menjelang pilpres besok”.
• Pause
Rencanakan apa yang hendak anda bicarakan sebelum mengucapkan ketimabng menggunakan “eee...”,”mmm...”,atau “apa itu namanya...”.
Adapun maksud dari disajikannya tulisan ini adalah untuk membantu anda agar bisa lebih memahami pikiran dan perasaan orang lain serta respon jujur dari lawan bicara atau orang di sekitar anda. Karena anda membutuhkan umpan balik yang jujur, bukan kepura puraan, agar anda dapat mengambil tindak lanjut dalam suatu perencanaan, baik itu rencana membina hubungan dengan orang lain secara umum, maupun secara pribadi, dapat berlangsung dengan baik dan tepat sasaran.
TIPS AGAR ANDA TAMPAK LEBIH CERDAS
Banyak orang yang secara sederhana menyimpulkan kecerdasan seseorang hanya dari cara mereka berkomunikasi. Kenyamanan komunikasi akan didapatkan apabila antara oembicara dan lawan bicaranya memiliki saling ketertarikan secara personal. Banyak cara yang dapat anda lakukan untuk membangun rasa salang ketertarikan tersebut, diantaranya adalah tampak menarik dan tampil smart di depan lawan bicara anda. Berikut ada beberapa tips mudah untuk tampil lebih cerdas:
• Jaga Kontak Mata
Jaga kontak mata sepanjang waktu dan buat suara. Anda sedikit lebih rendah. Dari 3 kode komunikasi bahasa paling umum, paralanguange (elemen seperti nada, tempo, volume) dan petunjuk non verbal. Bahasa berperan 30% - 35% dari makna percakapan, yang berarti hal – hal seperti suara anda dan bagaimana anda menggerakan tangan mempengaruhi orang memahami anda.
• Dengarkan diri anda
Anda terdengar berbeda dari bagaimana orang mendengar anda. Minta bantuan seorang teman untuk menilai cara anda bicara dan tuliskan elemen apa saja yang paling mengganggu dan masih perlu diperbaiki saat anda berbicara..
• Bicara dengan akurat
Ketimbang bicara ‘terlalu tinggi’ tapi salah, gunakan kata – kata sederhana yang mudah dipahami akan menyiratkan kecerdasan. Pilih kata – kata dengan cermat dan pastikan artinya tidak rancu, ambigue, membingungkan ataupun bertele – tele. Misalnya dariapda mengatakan “Hm... sehubungan denga nadanya peak traffic apda tanggal 20, maka message inquiry yang dikirimkan dalam transaksi pembayaran telepon melalui ATM tidak direspon oleh main-server telkom di Divre IV” lebih baik dikemas dengan” Hm... saya kira munculnya gangguan transaksi pembayaran telepon disebabkan karena sistem di telkom belum mampu menghandle jumlah transaksi yang begitu tinggi, terutama di tanggal 20 seperti sekarang ini”.
• Sebutkan nama atau peristiwa yang sedang hot
Ikutlah perkemabangan berita dan peristiwa terkini sebagai awal percakapan untuk memberi anda tambahan kredibilitas dan nilai. Misalnya: “Hm... suhu politik sepertinya makin meningkat nih menjelang pilpres besok”.
• Pause
Rencanakan apa yang hendak anda bicarakan sebelum mengucapkan ketimabng menggunakan “eee...”,”mmm...”,atau “apa itu namanya...”.
Minggu, 16 Mei 2010
Jangan takut ditawarkan
Saya menjadi wartawan ketika berusia 20 tahun. Pertama kali jadi jurnalis, saya bekerja di sebuah majalah ekonomi. Saat itu, saya juga masih kuliah, dan sejak itulah saya mengenal dunia tulis menulis. Pertama kali membuat tulisan, oleh redaktur, tulisan saya dikatagorikan sebagai “kentut”. Maksud sang redaktur, tulisan saya tidak ada isinya, nggak mutu. Redaktur saya langsung membuang naskah tulisan saya keranjang sampah.
Dia lantas menertawakan saya. Sakit hati saya saat itu. Beruntung saya tidak menyerah, sebab kalau saya mutung, boleh jadi buku yang kini tengah anda baca tidak pernah ada, dan saya tidak akan menjadi wartawan. Ejekan “kentut” untuk tulisan say justru menjadi pemicu buat saya untuk terus belajar, karena saya tahu dimana kekurangan saya. Setelah melewati s=proses pembelajaran, akhirnya sangredaktur menyayangi saya, sebab tulisan saya berikutnya jauh lebih bagus dan bermutu daipada teman – teman yang lain.
Banyak orang awam, mungkin juga anda, yang tidak pernah memulai menulis, karena takut ditertawakan teman. Kolom”NOTE” di facebook adalah milik anda. Jadi andalah yang berhak atas kolom itu . orang lain tidak berhak untuk mengejek atau merendahkan karya anda. Namun, kalaupun ada yang menertawakan anda, anggap saja itu ujian buat anda untuk naik kelas yang lebih tinggi. Banyaklah belajar dengan membaca tulisan teman – teman anda.
Jangan oernah berhenti untuk mencoba sesuatu yang menurut anda baik, meskipun ada yang menertawakan anda. Ingat, mereka yang menertawakan anda belum tentu bisa melakukan apa yang anda lakukan. Boleh jadi mereka malah tidak bisa berbuat apa – apa. Kunci sukses untuk bisa menulis adalah memulai dan mencoba. Begitu gagasan muncul, segera tuangkan dalam tulisan. Jangan tunda. Catat dalam secarik kertas. Atau, ikuti saran kawan yang mengatakan,”rekam gagasanmu di handphone”.
Dia lantas menertawakan saya. Sakit hati saya saat itu. Beruntung saya tidak menyerah, sebab kalau saya mutung, boleh jadi buku yang kini tengah anda baca tidak pernah ada, dan saya tidak akan menjadi wartawan. Ejekan “kentut” untuk tulisan say justru menjadi pemicu buat saya untuk terus belajar, karena saya tahu dimana kekurangan saya. Setelah melewati s=proses pembelajaran, akhirnya sangredaktur menyayangi saya, sebab tulisan saya berikutnya jauh lebih bagus dan bermutu daipada teman – teman yang lain.
Banyak orang awam, mungkin juga anda, yang tidak pernah memulai menulis, karena takut ditertawakan teman. Kolom”NOTE” di facebook adalah milik anda. Jadi andalah yang berhak atas kolom itu . orang lain tidak berhak untuk mengejek atau merendahkan karya anda. Namun, kalaupun ada yang menertawakan anda, anggap saja itu ujian buat anda untuk naik kelas yang lebih tinggi. Banyaklah belajar dengan membaca tulisan teman – teman anda.
Jangan oernah berhenti untuk mencoba sesuatu yang menurut anda baik, meskipun ada yang menertawakan anda. Ingat, mereka yang menertawakan anda belum tentu bisa melakukan apa yang anda lakukan. Boleh jadi mereka malah tidak bisa berbuat apa – apa. Kunci sukses untuk bisa menulis adalah memulai dan mencoba. Begitu gagasan muncul, segera tuangkan dalam tulisan. Jangan tunda. Catat dalam secarik kertas. Atau, ikuti saran kawan yang mengatakan,”rekam gagasanmu di handphone”.
Tidak Harus Panjang
Apa pun jenisnya, tulisan tidak harus panjang lebar. Ini perlu saya sampaikan, sebab ada, bahkan banyak orang, yang membatalkan niatnya untuk menulis, karena tidak bisa menulis panjang lebar. Mereka mungkin beranggapan, sebuah karangan belum pantas disebut tulisan jika belum terdiri dari puluhan alinea. Tulisan singkat masih dianggapnya sebagai puisi.
Pendapat seperti itu jelas tidak betul. Sekarang ini, hampir semua surat kabar menyediakan kolom terbatas yang diperuntukan bagi penulis untuk menyampaikan opininya berupa artikel. Kompas, misalnya, sudah lebih dari lima tahun ini memperlakukan”habis di tempat” untuk tulisan – tulisan yang dimuat di rubrik opini. Sebelumnya, harian itu membuat panjang lebar tulisan para pakar hingga bersambung ke halaman lain.
Hal yang sama juga diperlakukan oleh media indonesia bahkan sejak koran ini terbit di bawah manajemen baru(PT Citra Media Nusa Purnama), tulisan berupa artikel yang dimuat di halaman opini tidak ada yang bersambung ke halaman lain, editorial koran itu, yang setiap hari minucul di halaman satu, juga ditulis sangat singkat, tidak lebih dari dari 12 alinea. Bahkan sering hanya terdiri dari 10 alinea. Meskipun ditulisa secara singkat, pesan yang disampaikan media indonesia lewat editorialnya, tepat sasaran. Sampai sekarang dari survei pembaca, editorial itu paling banyak dibaca oleh pembaca media indonesia. Beberapa kali editorial media indonesia mendapat penghargaan untuk kategori karya jurnalistik.
Fakta itu membuktikan bahwa berbobot – tidaknya sebuah tulisan tidak ditentukan oleh panjang – tidaknya karangan, tapi lebih banyak ditentukan oleh kedalaman pesan yang disampaikan. Dari berbagai survei yang dilakukan, banyak pembaca yang justru menyukai tulisan yang ringkas namun padat pesan daripada tulisan panjang lebar tapi tidak ada isinya, alias tulisan yang dipanjang – panjangkan. Lain soal kalau anda punya data penunjang yang memang kuat untuk melengkapi tulisan anda. Namun, ini pun mesti anda kali ulang. Relevankah data itu untuk anda masukkan dalam tulisan?
Sekarang ini banyak buku yang beredar, termasuk yang diterbitkan penerbit besar, seperti artikel artikel singkat. Isinya sederhan namun sangat inspiratif dan motivatid. Kita pun enak dan asyik membacanya. Buku berjudul profokasi yang ditulis prasetya M. Brata, praktisi hipnoterapi, misalnya. Dalam bukunya itu, prasetya menulis tulisan – tulisan pendek, tapi pesan yang disampaikan mengenai pada pembaca/ idenya juga berawal dari hal – hal yang sangat sederhana, bersumber dari pengalamannya sehari – hari sebagai konsultan sumber daya manusia
Pendapat seperti itu jelas tidak betul. Sekarang ini, hampir semua surat kabar menyediakan kolom terbatas yang diperuntukan bagi penulis untuk menyampaikan opininya berupa artikel. Kompas, misalnya, sudah lebih dari lima tahun ini memperlakukan”habis di tempat” untuk tulisan – tulisan yang dimuat di rubrik opini. Sebelumnya, harian itu membuat panjang lebar tulisan para pakar hingga bersambung ke halaman lain.
Hal yang sama juga diperlakukan oleh media indonesia bahkan sejak koran ini terbit di bawah manajemen baru(PT Citra Media Nusa Purnama), tulisan berupa artikel yang dimuat di halaman opini tidak ada yang bersambung ke halaman lain, editorial koran itu, yang setiap hari minucul di halaman satu, juga ditulis sangat singkat, tidak lebih dari dari 12 alinea. Bahkan sering hanya terdiri dari 10 alinea. Meskipun ditulisa secara singkat, pesan yang disampaikan media indonesia lewat editorialnya, tepat sasaran. Sampai sekarang dari survei pembaca, editorial itu paling banyak dibaca oleh pembaca media indonesia. Beberapa kali editorial media indonesia mendapat penghargaan untuk kategori karya jurnalistik.
Fakta itu membuktikan bahwa berbobot – tidaknya sebuah tulisan tidak ditentukan oleh panjang – tidaknya karangan, tapi lebih banyak ditentukan oleh kedalaman pesan yang disampaikan. Dari berbagai survei yang dilakukan, banyak pembaca yang justru menyukai tulisan yang ringkas namun padat pesan daripada tulisan panjang lebar tapi tidak ada isinya, alias tulisan yang dipanjang – panjangkan. Lain soal kalau anda punya data penunjang yang memang kuat untuk melengkapi tulisan anda. Namun, ini pun mesti anda kali ulang. Relevankah data itu untuk anda masukkan dalam tulisan?
Sekarang ini banyak buku yang beredar, termasuk yang diterbitkan penerbit besar, seperti artikel artikel singkat. Isinya sederhan namun sangat inspiratif dan motivatid. Kita pun enak dan asyik membacanya. Buku berjudul profokasi yang ditulis prasetya M. Brata, praktisi hipnoterapi, misalnya. Dalam bukunya itu, prasetya menulis tulisan – tulisan pendek, tapi pesan yang disampaikan mengenai pada pembaca/ idenya juga berawal dari hal – hal yang sangat sederhana, bersumber dari pengalamannya sehari – hari sebagai konsultan sumber daya manusia
Minggu, 09 Mei 2010
TIDAK HARUS ILMIAH
dibandingkan dengan penulis muda yang kini berkiprah di dunia tulis menulis buku. Pasalnya, saya terjebak pada pendapat yang berlaku di kalangan akademisi bahwa menulis sebuah karya tulis harus ilmiah. Maklum, selain seorang wartawan, saya adalh dosen. Ada bayang – bayang ‘takut dianggap tidak ilmiah”. Karena dihantui persaan seperti ini, saya agak keteteran dalam menulis buku.
Harus diakui, ini adalah kelemahan para akademisi, sehingga mereka takut dan segan untuk mulai menulis. Bisa dipahami, sebab di benak mereka, untuk menghasilkan sebuah karya tulis, segalanya harus didahului dengan kerangka tulisan, kerangka teori, landasan idil, referensi, sumber data, variable, hasil penelitian, metode penulisan, dan hal lain yang kerap memenjarakan daripada membebaskan.
Jangan! Anda jangan terpaku pada aturan baku seperti itu. Bulatkan tekad untuk mulai menulis dari persoalan yang sederhana yang anda ketahui dan alami. Karena anda tahu, anda tidak perlu dukungan teori seperti layalnya membuat skripsi atau tesis. Juga tak harus menggunakan dua variable segala.
Ingat, anda hanya menulis di lahan atau media yang anda miliki. Facebook, blog, atau twitter yang sekarang anda manfaatkan sepenuhnya hak anda. Jangan bayangkan teman – teman anda adalah dosen pembimbing memojokan kepada anda. Tidak! Jangan bayangkan itu. Kalau itu yang anda bayangkan, sampai kapanpun, anda tidak akan memulainya. Anggap saja catatan di facebook sebagai facebook sebagai buku harian yang hanya diketahui oleh anda.
Itu langkah awal. Ini langkah berikutnya. Setelah lancer menulis, mulailah menulis sesuatu yang agak “berbobot” dalam pengertian bahwa tulisan anda mengandung informasi yang perlu diketahui oleh orang lain, khususnya teman – teman anda. Tulisan anda bisa saja tentang kegelisahan anda mengenai sesuatu, dan dalam tulisan itu, anda seolah – olah sedang meminta bantuan. Percayalah, teman – teman anda pasti akan memberi komentar atau pendapat.
Buku kick andy kumpulan kisah inspiratif yang saya tulis buku ini best seller jauh dari ilmiah, sebab isinya hanya kumpulan episode kisah anak manusia yang ditayangkan di kick andy, metro tv. Tak ada daftar pustaka di buku itu. Kalaupun saya menggunakan referensi lain itu hanya bertujuan untuk melengkapi cerita yang ada. Saya menulis dengan meluncur begitu saja bagaimana layaknya menulis berita atau feature di surat kabar.
Harus diakui, ini adalah kelemahan para akademisi, sehingga mereka takut dan segan untuk mulai menulis. Bisa dipahami, sebab di benak mereka, untuk menghasilkan sebuah karya tulis, segalanya harus didahului dengan kerangka tulisan, kerangka teori, landasan idil, referensi, sumber data, variable, hasil penelitian, metode penulisan, dan hal lain yang kerap memenjarakan daripada membebaskan.
Jangan! Anda jangan terpaku pada aturan baku seperti itu. Bulatkan tekad untuk mulai menulis dari persoalan yang sederhana yang anda ketahui dan alami. Karena anda tahu, anda tidak perlu dukungan teori seperti layalnya membuat skripsi atau tesis. Juga tak harus menggunakan dua variable segala.
Ingat, anda hanya menulis di lahan atau media yang anda miliki. Facebook, blog, atau twitter yang sekarang anda manfaatkan sepenuhnya hak anda. Jangan bayangkan teman – teman anda adalah dosen pembimbing memojokan kepada anda. Tidak! Jangan bayangkan itu. Kalau itu yang anda bayangkan, sampai kapanpun, anda tidak akan memulainya. Anggap saja catatan di facebook sebagai facebook sebagai buku harian yang hanya diketahui oleh anda.
Itu langkah awal. Ini langkah berikutnya. Setelah lancer menulis, mulailah menulis sesuatu yang agak “berbobot” dalam pengertian bahwa tulisan anda mengandung informasi yang perlu diketahui oleh orang lain, khususnya teman – teman anda. Tulisan anda bisa saja tentang kegelisahan anda mengenai sesuatu, dan dalam tulisan itu, anda seolah – olah sedang meminta bantuan. Percayalah, teman – teman anda pasti akan memberi komentar atau pendapat.
Buku kick andy kumpulan kisah inspiratif yang saya tulis buku ini best seller jauh dari ilmiah, sebab isinya hanya kumpulan episode kisah anak manusia yang ditayangkan di kick andy, metro tv. Tak ada daftar pustaka di buku itu. Kalaupun saya menggunakan referensi lain itu hanya bertujuan untuk melengkapi cerita yang ada. Saya menulis dengan meluncur begitu saja bagaimana layaknya menulis berita atau feature di surat kabar.
Fakta Lebih Kuat
Tulisan jauh lebih menarik jika didukung dakta. Karena itu, jika anda ingin tulisan anda dibaca banyak orang, lengkapilah dengan data atau fakta. Dari mana anda mendapatkan fakta? Yang paling gampang adalah dari pengalaman anda sendiri. Usahakan apa yang anda sendiri. Usahakan apa yang anda ungkap adalah fakta yang benar – benar terjadi, bukan rekaan anda.
Mengapa berita – berita yang setiap hari termuat di surat kabar menarik? Karena sebagian besar bahkan mungkin 100 persen, informasi yang termuat di surat kabar merupakan fakta suatu peristiwa benar, ada memang tulisan karya wartawan yang di dalamnya mengandung opini, seperti analisis berita atau feature. Namun, opini wartawan itu bersumber dari fakta peristiwa atau fakta pendapat orang yang telah terjadi sebelumnya. Jadi, apa yang ditulis wartwan bukanlah karangan(fiksi). Dalam UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik, wartawan dilarang beropini dalam berita yang ditulisanya.
Seorang sastrawan bahkan sering menulis cerita pendek atau novel yang bersumber dari fakta yang dilihat dan didengarnya, bukan dari apa yang dirasakan. Karya sastra semacam ini jauh lebih menarik daripada cerpen atau novel 100 persen fiksi cerpenis hamsad rangkuti hamper selalu mengangangkat realitas (fakta) yang dilihatnya sehari – hari dalam karya cerpennya. Dia pernah menulis cerpen berjudul ‘’pispot’ dan dimuat di harian kompas lebih dari 10 taun silam. Sampaikan sekarang saya masih inget caerita hamsad yang telah dibukukan itu.
Dengan dasar fakta, tulisan kita jauh lebih menarik dan memikat daripada fiksi yang umumnya berangakat dari perasaan kita. Lho, kalau begitu, kita tidak boleh menulis sesuatu yang isinya curhat(curahan hati)? Tentu saja boleh. Namun, jangan lupa menuliskan fakta yang kemudian mendorong anda bercurhat sejauh apa yang anda sampaikan bukan sesuatu yang sangat pribadi, yang sebenarnya tidak layak diketahui oleh orang lain, atau dapat merugikan pihak lain.
Mengapa berita – berita yang setiap hari termuat di surat kabar menarik? Karena sebagian besar bahkan mungkin 100 persen, informasi yang termuat di surat kabar merupakan fakta suatu peristiwa benar, ada memang tulisan karya wartawan yang di dalamnya mengandung opini, seperti analisis berita atau feature. Namun, opini wartawan itu bersumber dari fakta peristiwa atau fakta pendapat orang yang telah terjadi sebelumnya. Jadi, apa yang ditulis wartwan bukanlah karangan(fiksi). Dalam UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik, wartawan dilarang beropini dalam berita yang ditulisanya.
Seorang sastrawan bahkan sering menulis cerita pendek atau novel yang bersumber dari fakta yang dilihat dan didengarnya, bukan dari apa yang dirasakan. Karya sastra semacam ini jauh lebih menarik daripada cerpen atau novel 100 persen fiksi cerpenis hamsad rangkuti hamper selalu mengangangkat realitas (fakta) yang dilihatnya sehari – hari dalam karya cerpennya. Dia pernah menulis cerpen berjudul ‘’pispot’ dan dimuat di harian kompas lebih dari 10 taun silam. Sampaikan sekarang saya masih inget caerita hamsad yang telah dibukukan itu.
Dengan dasar fakta, tulisan kita jauh lebih menarik dan memikat daripada fiksi yang umumnya berangakat dari perasaan kita. Lho, kalau begitu, kita tidak boleh menulis sesuatu yang isinya curhat(curahan hati)? Tentu saja boleh. Namun, jangan lupa menuliskan fakta yang kemudian mendorong anda bercurhat sejauh apa yang anda sampaikan bukan sesuatu yang sangat pribadi, yang sebenarnya tidak layak diketahui oleh orang lain, atau dapat merugikan pihak lain.
Minggu, 02 Mei 2010
Menulis Topik atau Tema
Unsur lain yang tidak kalah penting agar catatan kita di facebook mengundang perhatian pembaca adalah tema atau topik kita tulis. Jika kita memilih topik, besar kemungkinan catatan kita akan dibaca banyak orang, dan mendapat respons positif dari merdeka.
Syukur-syukur anda bisa memilih topik yang disukai pembaca yang berasal dari beragam latar belakang, seperti usia, pendidikan, suku, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya. Ukuran sebuah topik disukai atau tidak oleh pembaca sangat relative. Jika kita menulis catatan dengan topik politik, boleh jadi akan disukai teman anda yang pria, namun sangat mungkin tidak diacuhkan oleh teman – teman perempuan anda.
Catatan itu ternyata juga disukai oleh para pria. Nah, ini berarti topik politik bisa dibuat menarik asal kita lihai membungkusnya. Bungkus topik politik catatn saya di atas adalah gender (perempuan). Cinta juga bisa menjadi topik menarik dan berlaku universal, jika yang kita tulis bukan cinta antara seorang pria dan perempuan, tapi dalam pengertian yang luas, misalnya cinta orangtua kepada anak, cinta seseorang pada profesinya, cinta manusia kepada tuhan atau sebaliknya.
Suatu kali saya pernah menulis catatan bertopik komunikasi (mediamassa). Tulisan itu dikomentari oleh banyak teman saya sewaktu saya kuliah di sekolah tinggi publisistik (sekarang insitut ilmu sosial dan ilmu politik Jakarta). Reaksi dari pembaca itu bahkan berlanjut hingga lebih dari dua pecan setelah mahasiswa saya di IISIP ikut memberikan komentar, lalu dikomentar lagi oleh senior – senior mereka. Catatan saya soal itu benar benar ibarat gayung bersambut, bahkan, banyak pembaca yang seakan – akan berbalas pantun. Saya pun tercerahkan dan belajar komentar – komentar mereka.
Ada memang pembaca yang tersinggung dengan komentar komentar para komentator. Dalam era komunikasi yang serba dasar seperti sekarang ada pihak yang tersinggung atau marah merupakan sesuatu yang biasa itu berarti topik yang saya angkat di benak dan hati pembaca.
Syukur-syukur anda bisa memilih topik yang disukai pembaca yang berasal dari beragam latar belakang, seperti usia, pendidikan, suku, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya. Ukuran sebuah topik disukai atau tidak oleh pembaca sangat relative. Jika kita menulis catatan dengan topik politik, boleh jadi akan disukai teman anda yang pria, namun sangat mungkin tidak diacuhkan oleh teman – teman perempuan anda.
Catatan itu ternyata juga disukai oleh para pria. Nah, ini berarti topik politik bisa dibuat menarik asal kita lihai membungkusnya. Bungkus topik politik catatn saya di atas adalah gender (perempuan). Cinta juga bisa menjadi topik menarik dan berlaku universal, jika yang kita tulis bukan cinta antara seorang pria dan perempuan, tapi dalam pengertian yang luas, misalnya cinta orangtua kepada anak, cinta seseorang pada profesinya, cinta manusia kepada tuhan atau sebaliknya.
Suatu kali saya pernah menulis catatan bertopik komunikasi (mediamassa). Tulisan itu dikomentari oleh banyak teman saya sewaktu saya kuliah di sekolah tinggi publisistik (sekarang insitut ilmu sosial dan ilmu politik Jakarta). Reaksi dari pembaca itu bahkan berlanjut hingga lebih dari dua pecan setelah mahasiswa saya di IISIP ikut memberikan komentar, lalu dikomentar lagi oleh senior – senior mereka. Catatan saya soal itu benar benar ibarat gayung bersambut, bahkan, banyak pembaca yang seakan – akan berbalas pantun. Saya pun tercerahkan dan belajar komentar – komentar mereka.
Ada memang pembaca yang tersinggung dengan komentar komentar para komentator. Dalam era komunikasi yang serba dasar seperti sekarang ada pihak yang tersinggung atau marah merupakan sesuatu yang biasa itu berarti topik yang saya angkat di benak dan hati pembaca.
Langganan:
Komentar (Atom)