Minggu, 16 Mei 2010

Jangan takut ditawarkan

Saya menjadi wartawan ketika berusia 20 tahun. Pertama kali jadi jurnalis, saya bekerja di sebuah majalah ekonomi. Saat itu, saya juga masih kuliah, dan sejak itulah saya mengenal dunia tulis menulis. Pertama kali membuat tulisan, oleh redaktur, tulisan saya dikatagorikan sebagai “kentut”. Maksud sang redaktur, tulisan saya tidak ada isinya, nggak mutu. Redaktur saya langsung membuang naskah tulisan saya keranjang sampah.

Dia lantas menertawakan saya. Sakit hati saya saat itu. Beruntung saya tidak menyerah, sebab kalau saya mutung, boleh jadi buku yang kini tengah anda baca tidak pernah ada, dan saya tidak akan menjadi wartawan. Ejekan “kentut” untuk tulisan say justru menjadi pemicu buat saya untuk terus belajar, karena saya tahu dimana kekurangan saya. Setelah melewati s=proses pembelajaran, akhirnya sangredaktur menyayangi saya, sebab tulisan saya berikutnya jauh lebih bagus dan bermutu daipada teman – teman yang lain.

Banyak orang awam, mungkin juga anda, yang tidak pernah memulai menulis, karena takut ditertawakan teman. Kolom”NOTE” di facebook adalah milik anda. Jadi andalah yang berhak atas kolom itu . orang lain tidak berhak untuk mengejek atau merendahkan karya anda. Namun, kalaupun ada yang menertawakan anda, anggap saja itu ujian buat anda untuk naik kelas yang lebih tinggi. Banyaklah belajar dengan membaca tulisan teman – teman anda.

Jangan oernah berhenti untuk mencoba sesuatu yang menurut anda baik, meskipun ada yang menertawakan anda. Ingat, mereka yang menertawakan anda belum tentu bisa melakukan apa yang anda lakukan. Boleh jadi mereka malah tidak bisa berbuat apa – apa. Kunci sukses untuk bisa menulis adalah memulai dan mencoba. Begitu gagasan muncul, segera tuangkan dalam tulisan. Jangan tunda. Catat dalam secarik kertas. Atau, ikuti saran kawan yang mengatakan,”rekam gagasanmu di handphone”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar